ariecandra blog!

Minggu, 02 Maret 2008

Komentar Bu Menkes Soal Enterobacter Sakazakii

sungguh aneh buat kita semua seorang pejabat pemerintah setingkat menteri bisa-bisanya berkomentar tentang sebuah penelitian yang dilakukan oleh doktor yg berasal dari Universitas yang terkemuka di negeri ini. penelitian yang sudah dikonfirmasi sampai ke negeri nun jauh disana (Jerman) masih juga diragukan kebenarannya.aneh..
suatu penelitian hendaknya ditanggapi positif, apalagi menyangkut hidup orang banyak, generasi penerus bangsa yang baru lahir. kita semua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati kita. wajar saja bila ibu-ibu sampai repot-repot demo minta pemerintah memberikan informasi yang sejelas-jelasnya tentang masalah ini..cuma rasanya pemerintah kurang bisa mengakomodasi keinginan masyarakat tersebut dengan baik. si ibu menteri dan BPPOM malah sibuk-sibuk membantah penelitian itu, entah mulai dari motivasi penelitiannya lah, dananya dari mana lah.. sampai dengan knapa yang meneliti dokter hewan!
Wah.. sungguh aneh dan suatu preseden yang buruk bagi sebuah negeri yang punya 200 juta lebih warga yang harus diurusin hajat hidaup dan kesehatannya. mungkin bu menteri masih ingin menunggu hingga kasus ini menjadi wabah dan banyak bayi yang menderita.. malah kita seharusnya juga bertanya apa motivasi bu menteri sampai habis-habisan membantah penelitian ini.
semalam saya mendengar dialog interaktif di sebuah radio di jakarta, antara sang presenter dengan kepala pengujian dan sertifikasi Badan POM. sangat menarik..dan yang paling menarik dikatakan sang pejabat saat ini dan selama ini belum ditemukan kontaminasi bakteri ini. mungkinkah begitu? atau mungkin karena tidak pernah dipikirkan untuk diuji dan dilakukan pengujiannya. Badan POM yang juga memliki jaringan sampai ke tingkat propinsi dan dinas kesehatan di daerah juga belum pernah menemukan. pengujian ini mungkin tidak pernah dilakukan atau juga sampelnya tidak pernah sampai ke laboratorium BPOM.. knapa? karena sang peneliti mengatakan telah melakukan pengujian hingga pada 74 produk susu formula yang ada di negeri ini. mungkin kah dalam selang waktu 2003 hingga 2006 satu pun BPOM tidak bisa menemukan? sedangkan sang peneliti yang berjumlah 4 orang saja dengan sampling di daerah yang terbatas bisa memperoleh hasil 22 persen susu formula (dari 22 sampel) dan 40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) tercemar bakteri tersebut. saya rasa anda setuju dengan pemikiran saya. apakah ada masalah dengan jaringan BPOM yang luas itu ataukah memang tidak pernah dilakukan sampling untuk pengujian tersebut selama 2003-2006?
hanya BPOM yang tahu...
sekarang yang paling penting adalah menenangkan masyarakat dengan menyampaikan produk apa saja yang terkontaminasi dan memberikan pengetahuan cara menghindari kesalahan penanganan susu.
berbagai kekisruhan ini pasti akan berakhir seiiring terpuaskannya keingintahuan masyarakat. disinilah dituntut kearifan dan ketegasan pemerintah menghadapi permasalahan di masyarakat. semoga tak ada lagi masalah lagi yang seperti ini dikemudian hari dan anak bangsa penerus bangsa yang sehat lebih terjamin kelak.
wassalam
posted by ariecandra at 12.04

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home